Ketahui Prosedur Klasifikasi Dari Sertifikasi SNI
Anda pasti tidak asing dengan label SNI pada berbagai barang. Mulai dari pakaian, alat tulis, peralatan kantor, perlengkapan keselamatan seperti helm, kaca mata, topi dan masih banyak lagi. Sebelum membahas lebih dalam lagi, kalian harus tahu dulu Apa itu Prosedur Sertifikasi SNI?.
Apa itu Sertifikasi SNI?
Standar Nasional Indonesia (SNI) merupakan sebuah mutu ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan hanya berlaku di Indonesia. Perumusan standarnya dilakukan oleh Komite Teknis Perumusan SNI.
Prosedur Sertifikasi SNI dilakukan oleh para pihak yang ditunjuk sebagai stakeholder. Di antaranya pemerintah, akademis, kalangan industri dan para ahli yang mempunyai kompetensi di bidangnya.
Para stakeholder yang berperan sebagai Komite Teknis tersebut didukung oleh sekretariat komite teknis tersebar di seluruh lembaga serta kementrian di Indonesia, sehingga jelas, bahwa konsumen akan menilai lebih pada barang dengan label SNI karena standarisasinya tinggi.
Prosedur Sertifikasi SNI
Pengurusan prosedur sertifikasi SNI harus memenuhi beberapa syarat terlebih dahulu, seperti Akta Notaris, SIUP, TDP, NPWP, Surat Pendaftaran Merek, dan sebagainya. Setelah semua syarat dokumen terpenuhi, langkah selanjutnya adalah sebagai berikut.
- Mengisi Formulir SPPT
- Melakukan Verifikasi
- Audit Sistem Manajemen Mutu Produsen
- Pengujian Sampel
- Penilaian Sampel
- Keputusan Sertifikasi
- Penyerahan SPPT-SNI
Klasifikasi Kegiatan Sertifikasi
Prosedur sertifikasi SNI yang diberlakukan di Indonesia dilakukan 3 klasifikasi. Pemisahan atau klasifikasi ini memiliki standar sendiri-sendiri. Mengacu pada jenis produk maupun kompetensi.
- Sertifikasi Sistem Manajemen yang merupakaan sertifikasi untuk sistem manajemen perusahaan. Contohnya seperti ISO 9001, ISO 14001, ISO 22000, dan HACCP. Umumnya untuk pakaian menggunakan standar ini.
- Sertifikasi Produk, kepada produk yang dihasilkan perusahaan berdasarkan standar tertentu. Contohnya SNI 1811:2017 untuk Helm, 3554:2015 untuk Air Minum dalam Kemasan, 2054:2014 untuk Baja Tulangan Beton.
- Sertifikasi Personel, untuk kompetensi personel. Seperti Auditor, PPC, Tenaga Migas, Tenaga Kelistrikan, dan sebagainya.
Manfaat dari Sertifikasi SNI
Berikut manfaat dari kepemilikan standar mutu yang bisa didapatkan khususnya oleh produsen dan pengusaha, yaitu :
- Merupakan jaminan dari lembaga independen bahwa suatu produk dihasilkan melalui sebuah sistem pengujian, pengendalian dan pengawasan yang efektif.
- Konsumen mendapatkan jaminan bahwa produk telah sesuai dengan standar yang dipersyaratkan.
- Khusus yang diwajibkan, label dari hasil penerapan prosedur sertifikasi SNI menunjukkan bahwa produk telah memenuhi ketentuan keselamatan.
- Melindungi kompetisi produk bersertifikasi dengan produk yang tidak memenuhi standar.
- Label sertifikasi menjadi alat pemasaran yang ampuh.
- Meningkatkan reputasi produsen yang berakibat pada perluasan pasar.
- Meningkatkan efisiensi melalui penerapan sistem penjamin mutu yang aktif.
Bukan hanya sebuah produk yang harus memenuhi suatu standar, namun juga kompetensi dan skill seseorang. Anda bisa memanfaatkan jasa pihak ketiga apabila membutuhkan bantuan terkait mutu.
Konsultasi Gratis
Kami Temanizinku menawarkan layanan jasa mulai dari layanan Perizinan Perusahaan, Riksa Uji, Konsultan Sertifikasi ISO, Konsultan Sertifikasi SMK3, Konsultan Sertifikasi SLF, Konsultan Sertifikasi HKI, Laporan Akuntan Publik (Kemenkeu & OJK), Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi (SBUJK), Sertifikasi Kompetensi Kerja (SKK).